Sebetulnya Ekspedisi niatnya bukan untuk pergi liburan, satmori, atau sunmori, tapi karena ada urusan keluarga ke Pekanbaru ke tempat adik. Jadi kami tidak bisa menyempatkan diri berhenti untuk mengabadikan keindahan yang ada di sepanjang jalan Sumbar-Riau atau mengunjungi objek2 wisata yang ada di sepanjang SumBar Riau. Kami cuma mengabadikannya, sambil di atas kendaraan saja, jadi kualitasnya gambar sedikit jelek atau blur, atau mungkin kami kurang mahir dalam memotret ^_^.
Baiklah kita langsung saja menujur TKP. Kami Berangkat pada Pukul 07:00 WIB dengan Start di Nagari Batu Bulat Lintau Buo. Rute Lintau Buo (Batusangkar)-Pekanbaru kami akan melewati beberapa daerah yang selalu di berkahi oleh Allah (aamiin), Lintau Batu Bulek - Andaleh (payakumbuh) - Taram (Payakumbuh) - Tanjung Pati (Payakumbuh) - Kelok Sembilan (Payakumbuh) - Perbatasan Sumbar Riau - PLTA Koto Panjang - Danau Buatan PLTA Koto Panjang - Bangkinang - Panam - Pekanbaru.
Batu Bulek - Lintau Buo (Batusangkar)
Kami Mulai Start Pukul 07:00 WIB
Gubah Surau dan Kerbau
Payakumbuh
Pukul 08:00 kami sampai di Payakumbuh
Jalan Lintas Sumatera, Nagari Sarilamak
Lubuk Bangku-Payakumbuh
Kawasan Kelok Sembilan - Payakumbuh
Monument Khatulistiwa Terletak di Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto Baru
street / road - hamparan jalan lurus sejauh mata memandang
Selamat Jalan dan Semoga Sampai tujuan dengan selamat
Perbatasan SumBar - Riau
Perbatasan Sumbar - Riau
Danau Buatan PLTA Koto Panjang
Jembatan yang melalui Waduk
Gerbang Pintu Masuk Candi Muara Takus
Kawasan Rantau Barangin
Masjid Al-Ittihad Kec. Kuok Kampar
Batalyon Infanteri 132 Bima Sakti - Bangkinang
Islamic Center Bangkinang dan Bundaran di dekat Taman Bangkinang
Tugu dan Kampung Nenas
Gerbang UIN SUSKA RIAU
Saatnya Kembali Pulang
Musim Panen Telah Tiba, saat perjalan pulang, saya melihat masyarakat di sana lagi memanen padi, yang menurut saya sangat unik, pada umumnya saya melihat kalau memanen padi yaitu dengan memotong batang padinya, tapi kalau saya lihat sepintas sepertinya menggunakan Ani-ani yaitu pisau kecil yang di pakai untuk memanen padi dengan cara memotong tangkai bulir padi satu2.
Kondisi dan Keadaan kadang tidak menentu, di kira awalnya cerah tiba2 mendung dan hujan, akhirnya kami mendapatkan rahmat berupa hujan sebelum tiba di kelok sembilan, karena perjalan masih jauh dan panjang, akhirnya tetap menempuh perjalanan. Demikianlah Sobat, Perjalanan kami dengan jarak 200 KM lebih dengan waktu tempuh 5 - 6 Jam, akhirnya kami sampai tujuan di tempat keluarga dan berkumpul bersama keponakan2 yang masih krenyes2 dan imut, tapi perjumpaan kami tak terlalu lama cuma 2 jam, tapi alhamdulillah yg penting dapat bertemu dan berkumpul, karena besok harus kerja lagi. ^_^